Friday, January 16, 2015

Fresh from Bushes - Yang Segar dari Semak

Pernahkan anda mendengar tentang "trancam"? Baik, trancam bukan kata lain dari terancam. Tetapi trancam lebih pada kuliner. Sewaktu saya masih kecil, Ibu saya sering membuatkan saya trancam. Bahan-bahannya diambil dari semak-semak. Dan hari ini, saya menelusuri jejak trancam. Tetapi saya tidak mendapatkan terlalu banyak bahan untuk dijadikan trancam. 

Have you ever heard word "trancam"? In Indonesian language, the word of trancam has similarity spelling with "terancam". It is mean harmful. However, this is not about that danger but it is about food. When I was little, my Mom often made me this food. She took the ingredients from the bushes. And today, I went out and hunting this food. However, I didn't find as much as it was. 

Dalam perburuan makanan saya di semak-semak, saya berhasil mendapatkan dua jenis tanaman liar yang dapat dimakan. Diantaranya seperti di bawah ini;

In my hunting for bushes food, I just found these two wild plants, such as what is shown below:



Selanjutnya, sebuah daun yang bernama sembukan. Daun sembukan ini berbulu dan memiliki aroma menyengat hampir sama dengan aroma petai. Tanaman menjalar ini memiliki bunga yang cantik dan dulu saya sering memetiknya dan memakainya sebagai mahkota agar saya seperti peri bunga. Jadi, bunga dan daun ini memiliki kenangan tersendiri buat saya. 



Next, the there is a plant called as sembukan. The type of sembukan leaf is furry and smell like petai. This plant has a pretty flower. When I was a child, I liked to pick it and put it in my hair. I was using it as my crown as I thought that I was a flower fairy. So, the leaf and the flowers have special memories to me.

Oya, bulan ini, sembukan belum berbunga. Namun, saya akan kembali lagi untuk memeriksa dan mengambil gambarnya saat ia berbunga. Jadi, tetap baca The beauty bush of Kalisoka untuk menyaksikan keindahan alam yang paling dekat dengan lingkungan kita. 

Well, this month, the flower of sembukan hasn't blossoming yet. But I will be back to check and taking the picture of them. So, keep reading The beauty bush of Kalisoka to see the nature which is closer to our own environment. 




Thursday, January 15, 2015

What to do in The Rain - Saat Hari Hujan

Hari ini hujan lagi. Saya jadi ingat bahwa saya pernah terjebak di derasnya hujan di The beauty bush of Kalisoka. Dan saya mengambil gambar beberapa anak yang sedang bermain hujan. Saya jadi ingat waktu saya seumuran mereka, saya sering bermain hujan atau memakai daun untuk menutupi diri saat terjebak hujan. Ternyata, mereka masih melakukan hal yang saya lakukan dulu. Alam memang menyediakan kegembiraan.



Today is raining again. I remember that once I trapped in the heavy rain of The beauty bush of Kalisoka. And I succeed to get the nice shot of these three children who played with the rain. I remember when I was same old as them, I liked to play and danced in the rain. Also, I will used the same leaf to cover me from the rain. It is great to see them still doing it. I believe that nature gives us happiness.

Selain membicarakan saat hari hujan, saya jadi ingat mengenai sungai-sungai kecil yang mengaliri wilayah Kalisoka. Saya bersyukur bahwa masyarakat Kalisoka sadar akan kebersihan, sehingga sunga yang ada di wilayah ini tidak dikotori oleh sampah rumah tangga atau industri. 



We will not only talk about the rain but we will also talk about rivers on The beauty bush of Kalisoka. I am happy that the villagers pay attention to the clean water, so no body throw trashes into the river. We can see that the river is clean like this.

Sungai kecil yang melintasi pinggiran The beauty bush of Kalisoka dan mengalir menuju ke Sungai Papah, yaitu sungai yang lebih besar lagi - memberi berkah saat hari hujan. Biasanya saat hari hujan, sungai akan meluap dan debit air menjadi tinggi. Pada saat debit air tinggi, biasanya banyak ikan di sungai ini. Tentu saja dengan banyaknya ikan, akan banyak orang yang memiliki hobi mancing nongkrong di pinggiran sungai ini. Hebat loh, kalau anda sedang beruntung, anda bisa dapatkan ikan yang banyak. 

The river will flows to the bigger river which is called as Papah river, so it will cross the bank of The beauty bush of Kalisoka. When it comes rain, the river will over loaded and there will be many fishes swim here. In shorter time, the fishing lovers will sit on the river bank to get them.

Oya, bicara mengenai sungai, ada sungai kecil yang melintasi area The beauty bush of Kalisoka. Dulu, tempat ini sempat dihiasi oleh remaja-remaja yang pulang sekolah. Sekedang melepas lelah atau bergosip. Tetapi saat ini, sungai itu sudah sepi. Mungkin dengan kemajuan jaman dimana anak-anak memakai kendaraan bermotor untuk pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang mampir di tempat ini.



When we are talking about The beauty bush of Kalisoka which is crossing the inside area of Kalisoka, I remember that this place were full with teenager which were resting after long walk from school. Here, they were doing socialization and chatting. But today, the river was so lonely. Maybe because of the city growth so the mobilization of the people were motor by vehicles.

Sepertinya artikel The beauty bush of Kalisoka kali ini benar-benar memori daun pisang. Banyak dari kita merindukan masa lalu saat kita remaja dan berkumpul bersama-sama dengan teman-teman seolah tidak akan pernah terpisahkan. Tetapi, pada kenyataannya, nasib membawa masing-masing orang ke tempat yang berbeda dan terpisah. Apapun itu, The beauty bush of Kalisoka memiliki kisahnya sendiri yang indah untuk dikenang.

I guess my article tonight was talking about old memories. I am sure that many people missing it now. Missing the time how we get together and never think that they will be separated by the destiny and spread a wide outside there. Well, sweet or bitter, but The beauty bush of Kalisoka has a great story to remember.

Wednesday, January 14, 2015

Flowers to Remember - Bunga untuk Diingat

Masih ingat beberapa bunga di bawah ini? Atau sebut saja kuncup bunga yang berwarna hijau ini.

Do you still remember the flowers below? Or called is as green bud.



Lihat, ia sudah mekar dan bahkan beberapa sudah menjadi buah. Indah sekali warna bunga ini merah menyala seperti api, jadi pantas saja kalau bunga ini disebut dengan Fire Lily (lili api) atau Gloriosa. Bunga ini memang sangat cantik dengan "nyala apinya", namun jangan macam-macam dengan buahnya ya, karena buah itu beracun.



Look! It is blossoming! The green bud has blossom and create "fire" and also, some of the fire had turn into fruit. You can see how amazing the color of the flower, so, no wonder that people called is as Fire Lily or Gloriosa. But one thing that you should remember, it is that the fruit is poisonous. 



Kemudian lihat yang berikut ini. Bunga berwarna orange ini saya pikir satu-satunya spesies dari jenis ini, tetapi setelah saya masuk jauh ke dalam semak, saya menemukan saudaranya yang berwarna pink. 



Next, take a look to this orange flower. I thought that this flowers is the only species from the family. But as I walked deeply into the bushes, I found the twins which has pink color. 



You can see the color from closer like what it shown below;



Bagi sebagian orang, rumput dan tanaman semak adalah tanaman yang tidak berguna yang akan dibakar atau dijadikan makanan ternak. Namun, bagi saya, rumput memiliki keindahannya serta rumput berguna bagi binatang ternak. Jadi, tidak ada yang sia-sia di dunia ini. 



For many people, grasses and bushes is useless plants which will ending on fire or eaten by the cattle. But for me, the grasses and bushes are wonderful and useful for the cattle. So, nothing is useless in the world.


Temukan keindahan lainnya di The beauty bush of Kalisoka.

Find another beauty on The beauty bush of Kalisoka.


Tuesday, January 13, 2015

HIding on The Bushes - Bersembunyi di Semak

Hari ini mendung, saya enggan keluar karena saya enggan membahayakan kamera saya yang tidak anti air ini. Jadi saya sibuk membuka-buka kembali file-file di dalam netbook saya. Saya menemukan sesuatu yang menarik di sana. Ternyata saya baru ingat, bahwa saya sudah mengambil gambar ini beberapa bulan yang lalu dan tidak pernah tersentuh liputan saya. Ingin tahu lebih lanjut?

Today is cloudy day. I didn't want to go out and harm my camera. So, I opened my netbook and I opened my files. I found an interesting thing there. I remember that I captured some photos many months a go, and I ignore them on my files.

Di balik semak-semak tidak hanya tersembunyi kecantikan bunga-bunga, tetapi ada juga kecantikan lain yang "menyembunyikan" diri dengan sengaja.

There is not only flower which was hidden in the bushes, but there is a beauty which is hiding itself in the bushes.

Ia adalah salah satu jenis reptil yang mampu "menipu" musuh-musuhnya dengan cara menyamarkan diri dengan lingkungannya. 

It is one of reptile which can "trick" its enemies by disguise in its habitat. Take a look to the beauty animal below. Guess who am I?

Lihatlah kecantikan binatang di bawah ini. Tebak dimana aku?




Kemudian ada juga yang memiliki kemampuan dalam menyembunyikan diri di batang pohon saat ada ancaman datang mendekat. Lihat dimana aku?

Then, there was other reptile which can hide itself on the tree stem when the danger is coming closer. Find where am I?




Kita sudah melihat dua jenis reptil yang ada di The beauty bush of Kalisoka. Saya akan terus melanjutkan perburuan saya di The beauty bush of Kalisoka.

We have seen these two reptiles on The beauty bush of Kalisoka. I will continue my hunt on The beauty bush of Kalisoka. So, please check this out!

Monday, January 12, 2015

Hunt the Queen - Berburu sang Ratu

Ada pepatah mengatakan cintai pekerjaanmu maka kau akan mencintainya tetapi bagaimana kalau kita mengubah pepatah tersebut menjadi, pekerjakan kesenanganmu, maka kau akan mencintainya.  

There is a proverb, love your job, then you will love it. But, how about if we change it with, "employ your pleasure, then you will love it."

Mr. Kisno and his ravin bag
Bapak Kisno dan hasil buruannya

Seperti Bapak Kisno, beliau sangat menikmati pekerjaannya berburu "ratu", bahkan ia tidak rela saat ketiga "ratunya" tersebut ditawar orang. Apa maksudnya?

Just like Mr. Kisno, he is enjoying his "queen hunt" job. He even doesn't want to "sell" the queens when a buyer wants them? What was that mean?

Baik, Bapak Kisno selain memiliki pekerjaan sebagai petani, beliau memiliki pekerjaan menyenangkan lainnya yaitu berburu sarang semut. Berdasarkan wawancara saya dengan beliau, Bapak Kisno ini melakukan pembibitan semut yang kemudian akan dijualnya kepada seorang pembeli yang selanjutnya oleh pembeli tersebut, semut-semut ini akan dikirim diberbagai tempat di Indonesia untuk dikembangbiakkan. Pada akhirnya, semut-semut yang sudah dibibitkan ini akan diambil telurnya untuk dijadikan pakan burung.

Mr. Kisno is ready to hunt the queen.
Bapak Kisno siap berburu "sang ratu"

Well, Mr. Kisno is a farmer. He has a fun job. It is hunting the ant nests. Based on my interview with him, Mr. Kisno is working on ants nursery. Then, he will sell the ants to a buyer. In further, the buyer will distribute the ants to many places over in Indonesia to be nursing again, and the last, the eggs of ants will be used as birds food. 

Tetapi ada sebuah tantangan lain yang menarik dalam perburuannya ini, Beliau tidak memfokuskan pada telur dan semut merahnya saja, tetapi target utama perburuan ini adalah "ratu" semut itu. Seekor ratu semut memiliki harga berkisar Rp 25.000, - atau sekitar  1, 983dolar Amerika. Saat ini beliau sudah mendapatkan 3 ekor ratu semut, tetapi beliau tidak berniat untuk menjual ketiga ratunya tersebut. 

The more challenging of hunting these ants is, he is focusing on getting the queen. He will be very happy when he gets the queen. The price of the queen is 25,000 rupiahs per ant or around 1.983 US dollars. By now, he already has 3 queens and he doesn't want to sell them. 

This is how to cut the branch
Inilah cara memotong ranting

Dengan berbekalkan bambu panjang dan gunting taman, Bapak Kisno memulai perburuannya. Beliau menunjukkan kepada saya bagaimana cara kerja dari gunting yang dapat memotong dahan dengan mudahnya itu. Selain itu, beliau juga menunjukkan hasil perburuannya kepada saya yang ia simpan dalam kantong yang terbuat dari anyaman plastik. 

The tools of hunting, garden shears and long bamboo stick
Peralatan berburu, gunting taman dan bambu panjang

In his hunting, he will bring long bamboo and also garden shears. He showed me the work of his tools. I could see how easily for him to cut a branch to get the ants nest which usually on the top of the tree. Besides, he also showed me the ravin on his plastic bag. 

The Ravin
Hasil buruan

Tidak berhenti sampai di situ, Bapak Kisno mengajak saya untuk melihat koleksi semutnya yang ia simpan di tempat khusus di rumahnya. Beliau mengatakan kepada saya, bahwa semut-semut ini harus disimpan di tempat yang gelap agar ia terus berkembang. Tika, putri dari Bapak Kisno dengan antusias membantu saya dalam pengambilan gambar. Ia menyalakan senter agar saya mudah untuk mengambil gambar. Saya sangat senang dengan bantuan tersebut. 

Ants nursery
Pembibitan semut

I was not stopping here, Mr. Kisno asked me to go to his house to show me his collection on his special place in his house. He told me, that the ants must be place on the dark places. It will be good for their growth. 

Tika, her daughter showed her enthusiastic to help me giving the light while I captured the picture of ants houses. She was using torch to give more light. I am pleased with her help.

Saat saya berada di dalam tempat penyimpanan semut-semut itu, Bapak Kisno meletakkan semut yang baru didapatnya pada sebuah tempat khusus, kemudian semut-semut itu di buatkan "rumah-rumah" dari toples-toples yang terbuat dari plastik. Cantik sekali! Saya serasa di bawa ke negeri semut dengan toples-toples itu sebagai rumah mereka. 

The new ravin must be placed on a special place
Hasil buruan yang baru ditempatkan di tempat khusus

When I was in the ants storage, Mr. Kisno puts the ravin in the special place before it moved to their "new houses" which made from plastic. What a beautiful! I feel like in the world of ants with their plastic houses.

Saya sangat senang dan menikmati temuan saya hari ini. Luar biasa! Ini menjadi inspirasi bagi saya mengenai arti sebuah pekerjaan, yaitu "pekerjakan kesenanganmu, maka kamu akan mencintainya."

I am really excited with what I found today. Amazing! It gave me inspiration to me about the meaning of "work." It is, "employ your pleasure, then you will love it." 

Masih ingin membaca inspirasi-inspirasi lainnya? Tetap baca The beauty bush of Kalisoka.

Do you still want to see more inspiring stories from The beauty bush of Kalisoka? So, please keep reading this blog. 



Sunday, January 11, 2015

Clean Day - Hari yang Bersih

Apa yang ada di pikiran anda saat mendengar tentang "Hari Minggu"? Mungkin jalan-jalan ke pantai, olah raga bersama orang-orang tercinta atau berbelanja? Yah...itu semua dapat dilakukan saat hari libur, namun, ada aktifitas wajib bagi para Ibu-ibu di The beauty bush of Kalisoka. Apa itu?

The pretty clean street of The beauty bush of Kalisoka
Jalan yang cantik di The beauty bush of Kalisoka


What do you think when you hear a word of "Sunday"? Maybe you think about walking on the sea shore with people whom you love, jogging or shopping. Well, we can do all of these activities on holidays. But, here is the activity that usually done by ladies on The beauty bush of Kalisoka. What is that?

Setiap hari Minggu, Ibu-ibu berkumpul dengam membawa peralatan mereka seperti sapu lidi dan korek api. Tebak apa yang mereka lakukan? Yah.....tepat! Mereka sedang bergotong royong untuk membersihkan jalanan di The beauty bush of Kalisoka, seperti pada gambar berikut ini;

Let's start the cleaning
Yukk....kita mulai membersihkan


Every Sunday, the ladies on The beauty bush of Kalisoka get ready with their tools like broom and matches. Guess what do they do?! Yeah....exactly! They are get together cleaning the streets of The beauty bush of Kalisoka like what it shown in the picture below;

This is how they clean the street
Beginilah mereka membersihkan jalanan


Para Ibu ini tidak hanya bergotong royong untuk membersihkan jalan semata, tetapi mereka memiliki kegiatan sosialisasi bersama yang mereka ikat dengan sebuah aktifitas seperti arisan. Para Ibu ini tidak mem-bandrol mahal iuran arisan yang dilakukan secara sukarela ini. Mereka hanya mengumpulkan iuran Rp 2000,- per nama saja. Intinya walaupun tidak ikut arisan, yang penting kumpul. 

Other may count the money, let's chatting
Sementara yang lain asyik menghitung uang, mari kita ngobrol


Their activity is not just cleaning the environment, but they also have socialization activity which is called as "arisan." Arisan is a small banking activity. Here, they are collecting some money then raffle the name which were written in a small piece of paper which is folded to hide the names, then they raffle it. The lucky name will get the collected money. 


She ready to gives the money to the lucky Mom
Dia siap memberikan uang untuk Ibu yang beruntung


In this case, the ladies on The beauty bush of Kalisoka do not demand lot of money, they just collect 2000 rupiahs per person or around 0.1589 $. Here, they just focusing on how people get connected and doing socialization.
   
Serunya pada acara ini, mereka bisa saling bercengkerama antar warga dan mempererat hubungan kekeluargan masing-masing warga Kalisoka.

In the moment like this, they are chatting, sharing and also introducing themselves to a new villager.

Masih ingin melihat keseruan di The beauty bush of Kalisoka? Tetap ikutin blog ini ya.

Keep reading this blog to find out more the deepest bush of The beauty bush of Kalisoka.


Saturday, January 10, 2015

Nature Gives - Alam Memberikan

Pada artikel sebelumnya, saya membahas mengenai tanaman herbal yang ada di The beauty bush of Kalisoka. Kali ini, saya masih ingin membahas pemberian alam ini.

In the previous article, I discussed about herb on The beauty bush of Kalisoka. And this time, I will discuss about the nature gifts.

Alam menyediakan banyak hal untuk kita, seperti pepatah kuno mengatakan, bahwa setiap penyakit ada obatnya. 

Nature gives us many things, just like proverb said that every disease has a cure. 

Ini dia tiga tanaman yang memiliki berbagai manfaat, termasuk sebagai tanaman obat.

These are the three herbs that functioned as "medicine" 

Sebelumnya kita telah menyebut kastroli yang berfungsi untuk mengobati luka, masih ada keluarga kastroli yang disebut dengan "jarak" yang mampu digunakan sebagai obat sakit perut pada anak dan bayi. Selain itu, menurut cerita generasi sebelumnya, pada jaman penjajahan Jepang atau Nippon, biji jarak ini diolah dan dimanfaatkan sebagai sumber energi pengganti minyak tanah yang sering digunakan untuk menyalakan lampu yang sering disebut dengan "senthir."



In the previous article, I already mentioned kastroli which is used to cure the wound. Here, one of kastroli family which is called as "jarak" can be used to cured stomachache for children and babies. Besides, old generation told me that the seed of this plant were using to light the lamp in the Japanese colonialism. The lamp was called as "senthir." In that moment, the material of senthir was cotton as the wick lamp and to be put in anything which is anti fire. In the next era, senthir was contain with bottle which was made from glass, holder then wick lamp and also lampshades.

Tanaman berikutnya adalah jambu. Selain kita bisa menikmati nikmatnya buah jambu, buah jambu merah ini dapat juga dimanfaatkan untuk meningkatkan trombosit pada pasien demam berdarah. Selain itu, daunnya dapat direbus dan digunakan untuk mengobati diare.



The next plants is guava. We know that the taste of guava is sweet and delicious. Also, the read guava can increase platelet of dengue fever patients. Besides, the leaves of the guava can be used to cure the diarrhea by boiling them and drink the water. 

Nah, tanaman yang ketiga ini memiliki rasa yang pahit, tetapi tanaman ini memiliki banyak manfaat dalam obat-obat herbal. Namanya adalah "sambiloto" atau "sambiroto." Namun, populasi tanaman ini mulai menurun di The beauty bush of Kalisoka. Hal ini ditunjukkan dengan sulitnya saya menemukan tanaman ini, padahal pada waktu saya masih kecil, saya dengan mudah untuk menemukannya. 



Next, our third plant has bitter taste. But, this plant is powerful herb and used for many herb medicine ingredients. The name of the plant is "sambiloto" or "sambiroto." Unfortunately, the population of these plant is decreasing. It is a bit difficult for me to find this plant, meanwhile when I was young, I can find this plant easily.

Oya, tetap simak blog ini untuk dapatkan informasi yang menarik tentang semak-semak yang sering diabaikan oleh banyak orang.

Well, keep reading this blog to get more interesting stories about bushes which is ignore by certain people. 

Friday, January 9, 2015

Herb on Bush - Herbal di Semak-semak

Saat saya berjalan-jalan di alam liar, selalu terbersit di dalam otak saya mengenai tanaman yang dapat dimakan, tanaman herbal dan tanaman beracun. 

When I was walking in the wild, I always thinking about plants that we can eat, herb and also poisonous plants.

Kali ini, saya akan mengajak anda untuk melihat dua jenis tanaman herbal yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat.

This time, I will show you two herb species that I found on The beauty bush of Kalisoka which shown in the picture below;

Seperti berikut ini; 



Yang saya ketahui, nama tanaman ini adalah kastroli. Tanaman ini digunakan untuk mengobati luka yang terbuka, seperti saat tangan anda tergores pisau atau saat anda terjatuh dan bagian tubuh anda terluka dan mengeluarkan darah.

Based on what I remember on my childhood, this plants is called as kastroli. It used to cure the open wounds such as when our finger cut by the knife or when we fell down and bleeding. 

Bagaimana caranya? Saat anda menemukan luka baru yang terbuka, segera petik daun kastroli dan tunggu sampai ia mengeluarkan getah. Setelah getah itu keluar, teteskan pada luka yang terbuka. Rasanya memang agak sedikit perih, tetapi tanaman ini mampu menghentikan pendarahan anda.



How? When we had an open wound in our body, pick the stem leaf of the kastroli and wait until the sap flow from the base of the stem. Then, drops the sap to the open wound. It will help you to stop the bleeding even though it will hurt for a while.

Kemudian tanaman berikut ini memiliki bentuk seperti cabai. Karena bentuknya yang serupa; maka dalam istilah bahasa Jawa, tanaman ini disebut dengan "cabe." Kegunaan tanaman ini adalah untuk dijadikan bumbu sayuran dan campuran bahan jamu. Selama ini yang dimanfaatkan dari tanaman ini adalah buahnya. Saya belum pernah mendengar bagian tanaman lainnya yang dapat dimanfaatkan. Mungkin suatu hari nanti akan ada penelitian mengenai kegunaan lainnya.



Then the next herb is similar with chili. Because of the similarity, it is called as "cabe." In Indonesian language, chili means cabai which has similarity spelling with "cabe" in Javanese language. The usage of this herb is for seasoning food and also to be added on "jamu." Jamu is Javanese traditional medicine which was made from many herbs around them. 

Up to now, I only know that we just get the fruits to be functioned. Maybe, another day there will be experiment on using another part of the plants for certain usage.

Saya masih ingin memburu beberapa tanaman herbal yang ada di The beauty bush of Kalisoka. Jadi, tetap baca blog ini ya.

I will keep hunting herbs on The beauty bush of Kalisoka. So, keep reading this blog.

Thursday, January 8, 2015

Unknown Treasure - Harta Karun yang tidak diketahui

Saya tidak cukup mengerti apa makna dari nama Kalisoka. Tetapi menurut pemahaman saya, Kalisoka terdiri dari dua kata yaitu "kali" dan "soka". "Kali" memiliki arti sungai dan "soka" memiliki arti bunga atau kebahagiaan. Jadi apabila diartikan secara lengkap Kalisoka memiliki arti sungai bunga atau sungai kebahagiaan. Well, terlepas dari tepat atau tidaknya penerjemahan saya ini, saya ingin membahas mengenai "soka" yang ada di Kalisoka.

As Kalisoka villager, I even don't know the meaning of Kalisoka. But, based on my understanding about old Javanese, Kalisoka is derived from two words. They are "kali" and "soka". "Kali" means river and "soka" means flower or happiness. So, if we combine these two words, it has meaning, "The river of flower or The river of happiness." Well, I don't know whether it is correct or not, but right now I want to discuss about "soka" which was growing in The beauty bush of Kalisoka.

Apa maksudnya?



What was that mean?

Sebelum saya membuat blog ini, seorang sahabat saya yang saat ini tinggal di Banyuwangi mengirimi saya sebuah SMS yang isinya begitu mengejutkan saya. Dia berkata apakah saya masih ingat bunga yang tumbuh di tanah dan tidak memiliki daun? Saya menjawab, ya. Saya masih mengingatnya. 



Before I wrote this blog, a friend of mine who lived in Banyuwangi right now send me a text and asked me whether I remember or not about flower which was growing on the ground without leave. And of course I remember about that flower.

Dengan semangat dia menceritakan kepada saya bahwa ternyata bunga itu termasuk spesies anggrek langka. Untuk membuktikan apa yang disampaikannya, ia mengirimkan pula sebuah link. Saya membaca situs itu dan mendapati bahwa anggrek yang tumbuh subur di ladang saya adalah tanaman anggrek langka bahkan pada situs tersebut dinyatakan bahwa anggrek tersebut telah punah.



She told me excitedly that the flower we saw when we were very young is one of  rare orchid species. To proved that she was correct, she send me the link also. I read the site and I found that the site was mentioned as extinct in the site, meanwhile, I have it some in my field.

Sungguh sesuatu yang luar biasa saat saya memiliki kesempatan untuk bertemu anggrek yang bernama Nervilia Plicata ini di sebuah bulan yang cerah tepatnya di bulan September yang lalu, saat saya tengah berjalan berkeliling di ladang saya, saya menemukan beberapa bunga yang tumbuh di tempat yang lembab, di bawah kaki saya.



This is really amazing when we had a chance to meet the Nervilia Plicata in a bright month of September. Last September, as I walked in my field, I found some Nervilia Plicata is growing in the mud ground uder my feet.

     

Saya memekik kegirangan dan berlari mendapatinya dengan kamera saya. Saya sempat mengambil gambar pada beberapa kuntum bunga yang sudah mekar dan beberapa kuntum bunga yang masih kuncup.

I was jumped to my surprise and ran to get closer to the flowers. I am happy because I had a chance to captured some blossoming flower and some of them still formed as bud.



Karena kesehatan saya waktu itu, saya tidak melakukan pengamatan dan pengukuran pada bunga dengan secara lengkap. Saya hanya mengamati bunga kecil ini dari halaman saya. Dan saya mendapat kejutan pada bulan Desember, saya sudah menemukan bunga itu telah berubah menjadi biji yang sudah terpecah dan beberapa diantaranya menghilang dan menjadi daun tunggal. 



Because of my health those day, I didn't have an intense moment to observe the flowers. I just see the flowers from my yard and I got a surprise on December. It is that the flower had change in to open seed and some of them had formed into a single leaf. 

Sampai artikel ini ditayangkan, Nervilia Plicata yang tidak banyak diketahui orang itu masih berbentuk daun, dan saya akan mengamatinya lebih lanjut.

Until I publish this article about Nervilia Plicata, it is still form as leaf. I will observer it for a further investigation.



Jadi dapat dipastikan bahwa blog ini terinspirasi oleh harta karun yang tidak diketahui oleh warga setempat yang bernama ilmiah Nervilia Plicata. Saya berharap, dengan penayangan artikel ini, kita sama-sama mampu menjaga keberlangsungan hidup anggrek langka ini, bahkan syukur-syukur anggrek ini mampu menjadi simbol atau primadona di The beauty bush of Kalisoka.

So, it was true that Nervilia Plicata which live under my field garden is the inspiration of making this blog. And the local people even do not know that they have a treasure on their field. I hope, with this publishing, we will altogether protect the live of this rare orchid and even it will develop into Kalisoka symbol

Tuesday, January 6, 2015

Green Flower - Bunga Hijau

Saat kita masih kecil dulu, kita sering mendapatkan kritik dari orang dewasa saat mewarnai bunga dengan warna hijau. Tetapi, kondisi di alam liar, ada beberapa bunga yang berwarna hijau seperti di bawah ini;



When we were young, we often criticized by older people when we colored a flower with green color. However, in the wild there are so many green flower as it shown below;



Tetapi bunga yang ditunjukkan pada gambar di atas, kelak ia akan tumbuh menjadi bunga yang cantik dan memiliki warna lain.

But, the picture shown above will blossom and will have another bright color.

Menarik bukan? Selain kedua bunga berwarna hijau tersebut, saya menemukan bunga-bunga cantik lainnya di The beauty bush of Kalisoka.



Interesting isn't it? However, I also find another pretty flowers in The beauty bush of Kalisoka.


Bunga yang memiliki kelopak bunga yang berukuran mini ini terlihat cantik pada lensa kamera saya.


This small flower is look great on my lens.

Tetap simak The beauty bush of Kalisoka untuk melihat koleksi-koleksi alam liar lainnya ya.

Keep reading The beauty bush of Kalisoka to find out more about the wild collections.


What to Eat and What not to Eat

Pada artikel sebelumnya saya sempat menayangkan mengenai beberapa buah semak-semak yang dapat dimakan. Tetapi pada tayangkan berikut ini, saya juga akan menayangkan buah yang tidak dapat dimakan. Namun, buah-buah ini memiliki penampilan yang indah sehingga menarik kamera saya untuk mendekat dan mengambil gambarnya.

In the previous article, I wrote about fruits in the bushes that we can eat. Today, I am not only write about fruits we can eat but also fruits that we cannot eat. However, these fruits attract my camera so I came closer to captured it.

Gambar pertama yang saya dapatkan hari ini adalah buah yang sering disebut dengan "uyah;uyahan." Buah ini memiliki rasa yang manis dengan tekstur dagingnya lembut namun berpasir. 




The first picture that I captured today is "uyah-uyahan." It tastes sweet with a soft but sandy texture of the meat.



Gambar kedua yang menjadi target perburuan saya adalah "ciplukan." Buah ini juga memiliki rasa yang manis dan memiliki biji-biji kecil seperti biji cabai.



The second picture that I captured today is "ciplukan." The fruit has sweet taste and has seed that is small as chili seed.

Kemudian berikut ini adalah buah yang cantik tetapi tidak bisa dimakan. Lihat kilauan warnanya;

Below are the pretty fruits that we cannot eat them. See how glorious is the colors;


Jangan tergoda untuk mencicipi buah cantik di bawah ini;

Don't tempted with pretty fruits below;

Saya akan terus mencari buah-buahan apa saja yang dapat dimakan dan yang tidak dapat dimakan di The beauty bush of Kalisoka.

I will searching deeper and deeper about fruits from The beauty bush of Kalisoka which can be eaten and not.