Friday, January 16, 2015

Fresh from Bushes - Yang Segar dari Semak

Pernahkan anda mendengar tentang "trancam"? Baik, trancam bukan kata lain dari terancam. Tetapi trancam lebih pada kuliner. Sewaktu saya masih kecil, Ibu saya sering membuatkan saya trancam. Bahan-bahannya diambil dari semak-semak. Dan hari ini, saya menelusuri jejak trancam. Tetapi saya tidak mendapatkan terlalu banyak bahan untuk dijadikan trancam. 

Have you ever heard word "trancam"? In Indonesian language, the word of trancam has similarity spelling with "terancam". It is mean harmful. However, this is not about that danger but it is about food. When I was little, my Mom often made me this food. She took the ingredients from the bushes. And today, I went out and hunting this food. However, I didn't find as much as it was. 

Dalam perburuan makanan saya di semak-semak, saya berhasil mendapatkan dua jenis tanaman liar yang dapat dimakan. Diantaranya seperti di bawah ini;

In my hunting for bushes food, I just found these two wild plants, such as what is shown below:



Selanjutnya, sebuah daun yang bernama sembukan. Daun sembukan ini berbulu dan memiliki aroma menyengat hampir sama dengan aroma petai. Tanaman menjalar ini memiliki bunga yang cantik dan dulu saya sering memetiknya dan memakainya sebagai mahkota agar saya seperti peri bunga. Jadi, bunga dan daun ini memiliki kenangan tersendiri buat saya. 



Next, the there is a plant called as sembukan. The type of sembukan leaf is furry and smell like petai. This plant has a pretty flower. When I was a child, I liked to pick it and put it in my hair. I was using it as my crown as I thought that I was a flower fairy. So, the leaf and the flowers have special memories to me.

Oya, bulan ini, sembukan belum berbunga. Namun, saya akan kembali lagi untuk memeriksa dan mengambil gambarnya saat ia berbunga. Jadi, tetap baca The beauty bush of Kalisoka untuk menyaksikan keindahan alam yang paling dekat dengan lingkungan kita. 

Well, this month, the flower of sembukan hasn't blossoming yet. But I will be back to check and taking the picture of them. So, keep reading The beauty bush of Kalisoka to see the nature which is closer to our own environment. 




Thursday, January 15, 2015

What to do in The Rain - Saat Hari Hujan

Hari ini hujan lagi. Saya jadi ingat bahwa saya pernah terjebak di derasnya hujan di The beauty bush of Kalisoka. Dan saya mengambil gambar beberapa anak yang sedang bermain hujan. Saya jadi ingat waktu saya seumuran mereka, saya sering bermain hujan atau memakai daun untuk menutupi diri saat terjebak hujan. Ternyata, mereka masih melakukan hal yang saya lakukan dulu. Alam memang menyediakan kegembiraan.



Today is raining again. I remember that once I trapped in the heavy rain of The beauty bush of Kalisoka. And I succeed to get the nice shot of these three children who played with the rain. I remember when I was same old as them, I liked to play and danced in the rain. Also, I will used the same leaf to cover me from the rain. It is great to see them still doing it. I believe that nature gives us happiness.

Selain membicarakan saat hari hujan, saya jadi ingat mengenai sungai-sungai kecil yang mengaliri wilayah Kalisoka. Saya bersyukur bahwa masyarakat Kalisoka sadar akan kebersihan, sehingga sunga yang ada di wilayah ini tidak dikotori oleh sampah rumah tangga atau industri. 



We will not only talk about the rain but we will also talk about rivers on The beauty bush of Kalisoka. I am happy that the villagers pay attention to the clean water, so no body throw trashes into the river. We can see that the river is clean like this.

Sungai kecil yang melintasi pinggiran The beauty bush of Kalisoka dan mengalir menuju ke Sungai Papah, yaitu sungai yang lebih besar lagi - memberi berkah saat hari hujan. Biasanya saat hari hujan, sungai akan meluap dan debit air menjadi tinggi. Pada saat debit air tinggi, biasanya banyak ikan di sungai ini. Tentu saja dengan banyaknya ikan, akan banyak orang yang memiliki hobi mancing nongkrong di pinggiran sungai ini. Hebat loh, kalau anda sedang beruntung, anda bisa dapatkan ikan yang banyak. 

The river will flows to the bigger river which is called as Papah river, so it will cross the bank of The beauty bush of Kalisoka. When it comes rain, the river will over loaded and there will be many fishes swim here. In shorter time, the fishing lovers will sit on the river bank to get them.

Oya, bicara mengenai sungai, ada sungai kecil yang melintasi area The beauty bush of Kalisoka. Dulu, tempat ini sempat dihiasi oleh remaja-remaja yang pulang sekolah. Sekedang melepas lelah atau bergosip. Tetapi saat ini, sungai itu sudah sepi. Mungkin dengan kemajuan jaman dimana anak-anak memakai kendaraan bermotor untuk pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang mampir di tempat ini.



When we are talking about The beauty bush of Kalisoka which is crossing the inside area of Kalisoka, I remember that this place were full with teenager which were resting after long walk from school. Here, they were doing socialization and chatting. But today, the river was so lonely. Maybe because of the city growth so the mobilization of the people were motor by vehicles.

Sepertinya artikel The beauty bush of Kalisoka kali ini benar-benar memori daun pisang. Banyak dari kita merindukan masa lalu saat kita remaja dan berkumpul bersama-sama dengan teman-teman seolah tidak akan pernah terpisahkan. Tetapi, pada kenyataannya, nasib membawa masing-masing orang ke tempat yang berbeda dan terpisah. Apapun itu, The beauty bush of Kalisoka memiliki kisahnya sendiri yang indah untuk dikenang.

I guess my article tonight was talking about old memories. I am sure that many people missing it now. Missing the time how we get together and never think that they will be separated by the destiny and spread a wide outside there. Well, sweet or bitter, but The beauty bush of Kalisoka has a great story to remember.

Wednesday, January 14, 2015

Flowers to Remember - Bunga untuk Diingat

Masih ingat beberapa bunga di bawah ini? Atau sebut saja kuncup bunga yang berwarna hijau ini.

Do you still remember the flowers below? Or called is as green bud.



Lihat, ia sudah mekar dan bahkan beberapa sudah menjadi buah. Indah sekali warna bunga ini merah menyala seperti api, jadi pantas saja kalau bunga ini disebut dengan Fire Lily (lili api) atau Gloriosa. Bunga ini memang sangat cantik dengan "nyala apinya", namun jangan macam-macam dengan buahnya ya, karena buah itu beracun.



Look! It is blossoming! The green bud has blossom and create "fire" and also, some of the fire had turn into fruit. You can see how amazing the color of the flower, so, no wonder that people called is as Fire Lily or Gloriosa. But one thing that you should remember, it is that the fruit is poisonous. 



Kemudian lihat yang berikut ini. Bunga berwarna orange ini saya pikir satu-satunya spesies dari jenis ini, tetapi setelah saya masuk jauh ke dalam semak, saya menemukan saudaranya yang berwarna pink. 



Next, take a look to this orange flower. I thought that this flowers is the only species from the family. But as I walked deeply into the bushes, I found the twins which has pink color. 



You can see the color from closer like what it shown below;



Bagi sebagian orang, rumput dan tanaman semak adalah tanaman yang tidak berguna yang akan dibakar atau dijadikan makanan ternak. Namun, bagi saya, rumput memiliki keindahannya serta rumput berguna bagi binatang ternak. Jadi, tidak ada yang sia-sia di dunia ini. 



For many people, grasses and bushes is useless plants which will ending on fire or eaten by the cattle. But for me, the grasses and bushes are wonderful and useful for the cattle. So, nothing is useless in the world.


Temukan keindahan lainnya di The beauty bush of Kalisoka.

Find another beauty on The beauty bush of Kalisoka.


Tuesday, January 13, 2015

HIding on The Bushes - Bersembunyi di Semak

Hari ini mendung, saya enggan keluar karena saya enggan membahayakan kamera saya yang tidak anti air ini. Jadi saya sibuk membuka-buka kembali file-file di dalam netbook saya. Saya menemukan sesuatu yang menarik di sana. Ternyata saya baru ingat, bahwa saya sudah mengambil gambar ini beberapa bulan yang lalu dan tidak pernah tersentuh liputan saya. Ingin tahu lebih lanjut?

Today is cloudy day. I didn't want to go out and harm my camera. So, I opened my netbook and I opened my files. I found an interesting thing there. I remember that I captured some photos many months a go, and I ignore them on my files.

Di balik semak-semak tidak hanya tersembunyi kecantikan bunga-bunga, tetapi ada juga kecantikan lain yang "menyembunyikan" diri dengan sengaja.

There is not only flower which was hidden in the bushes, but there is a beauty which is hiding itself in the bushes.

Ia adalah salah satu jenis reptil yang mampu "menipu" musuh-musuhnya dengan cara menyamarkan diri dengan lingkungannya. 

It is one of reptile which can "trick" its enemies by disguise in its habitat. Take a look to the beauty animal below. Guess who am I?

Lihatlah kecantikan binatang di bawah ini. Tebak dimana aku?




Kemudian ada juga yang memiliki kemampuan dalam menyembunyikan diri di batang pohon saat ada ancaman datang mendekat. Lihat dimana aku?

Then, there was other reptile which can hide itself on the tree stem when the danger is coming closer. Find where am I?




Kita sudah melihat dua jenis reptil yang ada di The beauty bush of Kalisoka. Saya akan terus melanjutkan perburuan saya di The beauty bush of Kalisoka.

We have seen these two reptiles on The beauty bush of Kalisoka. I will continue my hunt on The beauty bush of Kalisoka. So, please check this out!

Monday, January 12, 2015

Hunt the Queen - Berburu sang Ratu

Ada pepatah mengatakan cintai pekerjaanmu maka kau akan mencintainya tetapi bagaimana kalau kita mengubah pepatah tersebut menjadi, pekerjakan kesenanganmu, maka kau akan mencintainya.  

There is a proverb, love your job, then you will love it. But, how about if we change it with, "employ your pleasure, then you will love it."

Mr. Kisno and his ravin bag
Bapak Kisno dan hasil buruannya

Seperti Bapak Kisno, beliau sangat menikmati pekerjaannya berburu "ratu", bahkan ia tidak rela saat ketiga "ratunya" tersebut ditawar orang. Apa maksudnya?

Just like Mr. Kisno, he is enjoying his "queen hunt" job. He even doesn't want to "sell" the queens when a buyer wants them? What was that mean?

Baik, Bapak Kisno selain memiliki pekerjaan sebagai petani, beliau memiliki pekerjaan menyenangkan lainnya yaitu berburu sarang semut. Berdasarkan wawancara saya dengan beliau, Bapak Kisno ini melakukan pembibitan semut yang kemudian akan dijualnya kepada seorang pembeli yang selanjutnya oleh pembeli tersebut, semut-semut ini akan dikirim diberbagai tempat di Indonesia untuk dikembangbiakkan. Pada akhirnya, semut-semut yang sudah dibibitkan ini akan diambil telurnya untuk dijadikan pakan burung.

Mr. Kisno is ready to hunt the queen.
Bapak Kisno siap berburu "sang ratu"

Well, Mr. Kisno is a farmer. He has a fun job. It is hunting the ant nests. Based on my interview with him, Mr. Kisno is working on ants nursery. Then, he will sell the ants to a buyer. In further, the buyer will distribute the ants to many places over in Indonesia to be nursing again, and the last, the eggs of ants will be used as birds food. 

Tetapi ada sebuah tantangan lain yang menarik dalam perburuannya ini, Beliau tidak memfokuskan pada telur dan semut merahnya saja, tetapi target utama perburuan ini adalah "ratu" semut itu. Seekor ratu semut memiliki harga berkisar Rp 25.000, - atau sekitar  1, 983dolar Amerika. Saat ini beliau sudah mendapatkan 3 ekor ratu semut, tetapi beliau tidak berniat untuk menjual ketiga ratunya tersebut. 

The more challenging of hunting these ants is, he is focusing on getting the queen. He will be very happy when he gets the queen. The price of the queen is 25,000 rupiahs per ant or around 1.983 US dollars. By now, he already has 3 queens and he doesn't want to sell them. 

This is how to cut the branch
Inilah cara memotong ranting

Dengan berbekalkan bambu panjang dan gunting taman, Bapak Kisno memulai perburuannya. Beliau menunjukkan kepada saya bagaimana cara kerja dari gunting yang dapat memotong dahan dengan mudahnya itu. Selain itu, beliau juga menunjukkan hasil perburuannya kepada saya yang ia simpan dalam kantong yang terbuat dari anyaman plastik. 

The tools of hunting, garden shears and long bamboo stick
Peralatan berburu, gunting taman dan bambu panjang

In his hunting, he will bring long bamboo and also garden shears. He showed me the work of his tools. I could see how easily for him to cut a branch to get the ants nest which usually on the top of the tree. Besides, he also showed me the ravin on his plastic bag. 

The Ravin
Hasil buruan

Tidak berhenti sampai di situ, Bapak Kisno mengajak saya untuk melihat koleksi semutnya yang ia simpan di tempat khusus di rumahnya. Beliau mengatakan kepada saya, bahwa semut-semut ini harus disimpan di tempat yang gelap agar ia terus berkembang. Tika, putri dari Bapak Kisno dengan antusias membantu saya dalam pengambilan gambar. Ia menyalakan senter agar saya mudah untuk mengambil gambar. Saya sangat senang dengan bantuan tersebut. 

Ants nursery
Pembibitan semut

I was not stopping here, Mr. Kisno asked me to go to his house to show me his collection on his special place in his house. He told me, that the ants must be place on the dark places. It will be good for their growth. 

Tika, her daughter showed her enthusiastic to help me giving the light while I captured the picture of ants houses. She was using torch to give more light. I am pleased with her help.

Saat saya berada di dalam tempat penyimpanan semut-semut itu, Bapak Kisno meletakkan semut yang baru didapatnya pada sebuah tempat khusus, kemudian semut-semut itu di buatkan "rumah-rumah" dari toples-toples yang terbuat dari plastik. Cantik sekali! Saya serasa di bawa ke negeri semut dengan toples-toples itu sebagai rumah mereka. 

The new ravin must be placed on a special place
Hasil buruan yang baru ditempatkan di tempat khusus

When I was in the ants storage, Mr. Kisno puts the ravin in the special place before it moved to their "new houses" which made from plastic. What a beautiful! I feel like in the world of ants with their plastic houses.

Saya sangat senang dan menikmati temuan saya hari ini. Luar biasa! Ini menjadi inspirasi bagi saya mengenai arti sebuah pekerjaan, yaitu "pekerjakan kesenanganmu, maka kamu akan mencintainya."

I am really excited with what I found today. Amazing! It gave me inspiration to me about the meaning of "work." It is, "employ your pleasure, then you will love it." 

Masih ingin membaca inspirasi-inspirasi lainnya? Tetap baca The beauty bush of Kalisoka.

Do you still want to see more inspiring stories from The beauty bush of Kalisoka? So, please keep reading this blog. 



Sunday, January 11, 2015

Clean Day - Hari yang Bersih

Apa yang ada di pikiran anda saat mendengar tentang "Hari Minggu"? Mungkin jalan-jalan ke pantai, olah raga bersama orang-orang tercinta atau berbelanja? Yah...itu semua dapat dilakukan saat hari libur, namun, ada aktifitas wajib bagi para Ibu-ibu di The beauty bush of Kalisoka. Apa itu?

The pretty clean street of The beauty bush of Kalisoka
Jalan yang cantik di The beauty bush of Kalisoka


What do you think when you hear a word of "Sunday"? Maybe you think about walking on the sea shore with people whom you love, jogging or shopping. Well, we can do all of these activities on holidays. But, here is the activity that usually done by ladies on The beauty bush of Kalisoka. What is that?

Setiap hari Minggu, Ibu-ibu berkumpul dengam membawa peralatan mereka seperti sapu lidi dan korek api. Tebak apa yang mereka lakukan? Yah.....tepat! Mereka sedang bergotong royong untuk membersihkan jalanan di The beauty bush of Kalisoka, seperti pada gambar berikut ini;

Let's start the cleaning
Yukk....kita mulai membersihkan


Every Sunday, the ladies on The beauty bush of Kalisoka get ready with their tools like broom and matches. Guess what do they do?! Yeah....exactly! They are get together cleaning the streets of The beauty bush of Kalisoka like what it shown in the picture below;

This is how they clean the street
Beginilah mereka membersihkan jalanan


Para Ibu ini tidak hanya bergotong royong untuk membersihkan jalan semata, tetapi mereka memiliki kegiatan sosialisasi bersama yang mereka ikat dengan sebuah aktifitas seperti arisan. Para Ibu ini tidak mem-bandrol mahal iuran arisan yang dilakukan secara sukarela ini. Mereka hanya mengumpulkan iuran Rp 2000,- per nama saja. Intinya walaupun tidak ikut arisan, yang penting kumpul. 

Other may count the money, let's chatting
Sementara yang lain asyik menghitung uang, mari kita ngobrol


Their activity is not just cleaning the environment, but they also have socialization activity which is called as "arisan." Arisan is a small banking activity. Here, they are collecting some money then raffle the name which were written in a small piece of paper which is folded to hide the names, then they raffle it. The lucky name will get the collected money. 


She ready to gives the money to the lucky Mom
Dia siap memberikan uang untuk Ibu yang beruntung


In this case, the ladies on The beauty bush of Kalisoka do not demand lot of money, they just collect 2000 rupiahs per person or around 0.1589 $. Here, they just focusing on how people get connected and doing socialization.
   
Serunya pada acara ini, mereka bisa saling bercengkerama antar warga dan mempererat hubungan kekeluargan masing-masing warga Kalisoka.

In the moment like this, they are chatting, sharing and also introducing themselves to a new villager.

Masih ingin melihat keseruan di The beauty bush of Kalisoka? Tetap ikutin blog ini ya.

Keep reading this blog to find out more the deepest bush of The beauty bush of Kalisoka.


Saturday, January 10, 2015

Nature Gives - Alam Memberikan

Pada artikel sebelumnya, saya membahas mengenai tanaman herbal yang ada di The beauty bush of Kalisoka. Kali ini, saya masih ingin membahas pemberian alam ini.

In the previous article, I discussed about herb on The beauty bush of Kalisoka. And this time, I will discuss about the nature gifts.

Alam menyediakan banyak hal untuk kita, seperti pepatah kuno mengatakan, bahwa setiap penyakit ada obatnya. 

Nature gives us many things, just like proverb said that every disease has a cure. 

Ini dia tiga tanaman yang memiliki berbagai manfaat, termasuk sebagai tanaman obat.

These are the three herbs that functioned as "medicine" 

Sebelumnya kita telah menyebut kastroli yang berfungsi untuk mengobati luka, masih ada keluarga kastroli yang disebut dengan "jarak" yang mampu digunakan sebagai obat sakit perut pada anak dan bayi. Selain itu, menurut cerita generasi sebelumnya, pada jaman penjajahan Jepang atau Nippon, biji jarak ini diolah dan dimanfaatkan sebagai sumber energi pengganti minyak tanah yang sering digunakan untuk menyalakan lampu yang sering disebut dengan "senthir."



In the previous article, I already mentioned kastroli which is used to cure the wound. Here, one of kastroli family which is called as "jarak" can be used to cured stomachache for children and babies. Besides, old generation told me that the seed of this plant were using to light the lamp in the Japanese colonialism. The lamp was called as "senthir." In that moment, the material of senthir was cotton as the wick lamp and to be put in anything which is anti fire. In the next era, senthir was contain with bottle which was made from glass, holder then wick lamp and also lampshades.

Tanaman berikutnya adalah jambu. Selain kita bisa menikmati nikmatnya buah jambu, buah jambu merah ini dapat juga dimanfaatkan untuk meningkatkan trombosit pada pasien demam berdarah. Selain itu, daunnya dapat direbus dan digunakan untuk mengobati diare.



The next plants is guava. We know that the taste of guava is sweet and delicious. Also, the read guava can increase platelet of dengue fever patients. Besides, the leaves of the guava can be used to cure the diarrhea by boiling them and drink the water. 

Nah, tanaman yang ketiga ini memiliki rasa yang pahit, tetapi tanaman ini memiliki banyak manfaat dalam obat-obat herbal. Namanya adalah "sambiloto" atau "sambiroto." Namun, populasi tanaman ini mulai menurun di The beauty bush of Kalisoka. Hal ini ditunjukkan dengan sulitnya saya menemukan tanaman ini, padahal pada waktu saya masih kecil, saya dengan mudah untuk menemukannya. 



Next, our third plant has bitter taste. But, this plant is powerful herb and used for many herb medicine ingredients. The name of the plant is "sambiloto" or "sambiroto." Unfortunately, the population of these plant is decreasing. It is a bit difficult for me to find this plant, meanwhile when I was young, I can find this plant easily.

Oya, tetap simak blog ini untuk dapatkan informasi yang menarik tentang semak-semak yang sering diabaikan oleh banyak orang.

Well, keep reading this blog to get more interesting stories about bushes which is ignore by certain people.